Followers

laman utama

Ini Diriku

Ini Diriku

Wednesday, August 3, 2011

kisah CINTA, KEKAYAAN, KECANTIKAN, KESEDIHAN, KEGEMBIRAAN ...




Alkisah di suatu pulau kecil, tinggallah berbagai macam
benda-benda abstrak:
ada CINTA, KEKAYAAN,KECANTIKAN, KESEDIHAN, KEGEMBIRAAN dan sebagainya.
Awalnya mereka hidup berdampingan dengan baik dan saling melengkapi. Namun
suatu ketika, datang badai menghempas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba
naik semakin tinggi dan akan menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulau cepat-cepat
berusaha menyelamatkan diri.

CINTA sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tak mempunyai
perahu. Ia berdiri di tepi pantai mencuba mencari pertolongan. Sementara itu
air makin naik membasahi kaki CINTA. Tak lama CINTA melihat KEKAYAAN sedang
mengayuh perahu.

"KEKAYAAN! KEKAYAAN! Tolong aku!" teriak CINTA. Lalu apa jawab KEKAYAAN,
"Aduh! Maaf,CINTA!" kata KEKAYAAN. "Perahuku telah penuh dengan harta
bendaku. Aku tak dapat membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam. Lagipula
tak ada tempat lagi bagimu di perahuku ini." Lalu KEKAYAAN cepat-cepat
mengayuh perahunya pergi meninggalkan CINTA tenggelam.

CINTA sedih sekali, namun kemudian dilihatnya KEGEMBIRAAN lewat dengan
perahunya. "KEGEMBIRAAN! Tolong aku!", teriak CINTA. Namun apa yang terjadi,
KEGEMBIRAAN terlalu gembira karena ia menemukan perahu sehingga ia tuli tak
mendengar teriakan CINTA. Air makin tinggi membasahi CINTA sampai ke
pinggang dan CINTA semakin panik. Tak lama datanglah KECANTIKAN.

"KECANTIKAN! Bawalah aku bersamamu!", teriak CINTA. Lalu apa jawab
KECANTIKAN, "Wah, CINTA, kamu basah dan kotor.Aku tak boleh membawamu ikut.
Nanti kamu mengotori perahuku yang indah ini." sahut KECANTIKAN. CINTA sedih
sekali mendengarnya. CINTA mulai menangis terisak-isak. Apa kesalahanku,
mengapa semua orang melupakan aku.

Saat itu datanglah KESEDIHAN. Lalu CINTA berkata, "Oh, KESEDIHAN, bawalah aku
bersamamu", kata CINTA. Lalu apa kata KESEDIHAN, "Maaf, CINTA. Aku sedang
sedih dan aku ingin sendirian saja...", kata KESEDIHAN sambil terus mengayuh
perahunya. CINTA putus asa. Ia merasakan air makin naik dan akan
menenggelamkannya. CINTA terus berharap kalau dirinya dapat diselamatlkan.
Lalu ia berdoa kepada Tuhannya, oh tuhan tolonglah aku, apa jadinya dunia
tanpa aku, tanpa CINTA?

Pada saat kritikal itulah tiba-tiba terdengar suara, "CINTA! Mari cepat naik
ke perahuku!" CINTA menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang tua yang
berjanggut putih panjang sedang mengayuh perahunya. Lalu Cepat-cepat CINTA
naik ke perahu itu, cepat sebelum air menenggelamkannya.

Kemudian di pulau terdekat, orang tua itu menurunkan CINTA dan segera pergi
lagi. Pada saat itu barulah CINTA sedar, bahawa ia sama sekali tidak
mengetahui siapa orang tua yang baik hati menyelamatkannya itu. CINTA segera
menanyakannya kepada seorang penduduk tua di pulau itu, siapa sebenarnya
orang tua itu.

"Oh, orang tua tadi? Dia adalah "WAKTU", kata orang itu. Lalu CINTA bertanya
"Tapi, mengapa ia menyelamatkanku? Aku tak mengenalnya. Bahkan teman-teman
yang mengenalku pun enggan menolongku", tanya CINTA heran. "Sebab", kata
orang itu, "hanya WAKTU lah yang tahu berapa nilainya harga sebuah CINTA
itu......"

No comments: